Jumat, 24 September 2010

BANYU PANGURIPAN DI DALAM NAWAA - GETERING DAYA KARSA

Nalika sira andarbe karsa, ing wasana karsanira laju makarti. Pakartining karsa awujud sedya.  Hing kono sedijanira uga makarti kang den sinebat NIYAT. Hing kono nijatira uga makarti sinebat GETERING DAYA KARSA. Ing sarehning daya karsa samiya makarti ngagem daya kekiyatan kang lumantar sedija apadene NIJAT, ing kono banjur awujud RASA tegese rasa kang banjur angliputi angganing janma sakujur, lumrahe banjur sinebat RASA KARSANING KARSA,  yen kacekak dadi KARASA.

            BANYU PANGURIPAN BERTEMPAT DI  NAWAA.       
Wa aayatul lahumul ardlul maitatu ahyainaaha wa ahrojnaa minhaa habban.
Artinya : " Dan suatu tanda  (kepunyaan Alloh) bagi anak adalah bumi yang mati, Kami hidupkan bumi dan Kami mengeluarkan dari  bumi yang mati itu benih..


 (Srt. Yasin ayat 36)

Di dalam ayat ini diteraangkan bahwa Alloh menumbuhkan benih dari bumi yang hidup. Bumi yang hidup itu asalnya adalah mati. Oleh karena bumi itu ketetesan air,  dan air itu adalah hidup, maka bumi itu jadi hidup dan menumbuhkan benih.
 HABBAN   makna dhohir itu benih . Dan di dalam habban itu ada dua macam yaitu :
         1. ashfin          : kulit
         2. roihaan        : bau yang harum
Di dalam HABBAN itu ADA NAWWA, dan NAWWA di dalam diri manusia itu adalah NIJAT.
Hadist nabi : QOOLAA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAMA LIKULLIM RI-IN MAA NAWAA ("An Umar, Rowahul Bukhori Wa Muslim).
Artinya : "Bersabda Rosululloh SAW : " Tiap segala urusan tergantung nijatnya."

Lalu HABBAN itu dipecah oleh ALLOH SWT  di dalam al Qur'an ;
     INNALLOHA FAALIQUL HABBI WAN NAWAA.
Artinya : Sesungguhnya Alloh menumbuhkan butir tumbuh tumbuhan dan biji buah-buahan."

Dan setelah pecah lalu dikeluarkan hidup dari yang mati, danlalu dikeluarkan mati dari hidup.
   YUKHRIJUL HAYYA MINAL MAYYITI WA YUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI.
Artiny; " Dikeluarkan hidup dari mati, lalu dikeluarkan mati dari hidup."

(Srt Al A'nam ayat 95)

Di sini diceritakan bahwa  " HIDUP DIKELUARKAN DARI MATI (bukan barang urip) dan MATI DIKELUARKAN DARI HIDUP" Jadi kalau begitu di dalam hidup ada mati, di dalam mati ada hidup. Kemudian  di mana batasnya hidup dfan mati (WALLOHU A'LAM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar